Jumat, 09 Agustus 2013

Melukis Bayangmu

Morning readers...:)
Satu lagi lagu Adera Ega yang bikin nge Galau nih..


Lirik Lagu Adera -       

                                      Melukis Bayangmu
 


Ku melintas pada satu masa
Ketika ku menemukan cinta
Saat itu, kehadiranmu
Memberi arti bagi hidupku 



Meskipun bila saat ini
Kita sudah tak bersama lagi
Ada satu yang kurindu
Kehangatan cinta dalam pelukanmu



Biarkan aku melukiskan bayangmu
Karena semua mungkin akan sirna
Bagai rembulan sebelum fajar tiba
Kau selalu ada walau tersimpan
Direlung hati terdalam.



Biarkan aku melukiskan bayangmu
Karena semua mungkin akan sirna
Bagai rembulan sebelum fajar tiba
Kau selalu ada walau tersimpan
Direlung hati terdalam.



Karena semua mungkin akan sirna
Bagai rembulan sebelum fajar tiba
Kau selalu ada walau tersimpan
Selalu kusimpan, direlung hati terdalam.

Jumat, 02 Agustus 2013

Biodata Fauzan Nasrul (Ozan) ^_^





 Selamat sore,Konichiwa,sugeng sonten...
rasanya lama
 banget gak ngepost,berasa jamuran blog ini..:D

kali ini saya mau ngepost tentang biodata artis cowok,mungkin dibilang pendatang baru iya,tapi udah lama juga kok..Naah yang sering nonton FTV pasti tau si Mas ini..(kayak sayaa :D ) hahaha

langsung aja yah biodatanya,cekidooott.!!!

 Nama Lengkap : Fauzan Nasrul Hendra Putra
*biasa dipanggil Izan (untuk keluarganya) , Ojan (untuk teman-temannya) , Kazan (untuk fans-fans nya) hahahha

TTL : Jakarta, 03 September 1990

Usia : 23 (bentar lagi Ultah lho) ^_^

Pekerjaan : Aktor lah pastinya

Hobby : Olahraga

Cita-cita : Katanya kalo ditanya cita-cita pasti jawabnya gini "Pengen jadi orang yg berguna untuk orang lain" hahaha

Warna Favorite : Biru

Kartun Favorite : DORAEMON (hahahah,sama kayak saya..unyuuuuuuu)

Film : - Hattrick (2012)
           - Pintu Harmonika (2012)


Kalo serial Tv yang lain sih ada,tapi yang paling banyak itu FTV nya yah!!
salah satunya : - Cinta Gita di SMA
                       - Kebohongan Terindah
                       - I Love You cewek Tulalitku
                       - Love in Anyer
                       - Jengkol Love Keju

Masih banyak lagi lho,cuma gak aku cantumin,maaf yaah..:D
Sebelum pamit,mau kasih foto2nya kak Zan dulu..




 
Aku rasa cuma itu aja yang aku tau dan aku baca..hehe
Terimakasih,Arigathoo,Matur nuwun...^_^





Jumat, 15 Februari 2013

Bait Terakhir Untuk Nina

Night teman2,.puput kmbali lagi..tiba-tiba malam ini pengin nge posting aja..hehe
satu cerpen,bkan karangan aku asli sih,lebih tepatnya asli kk aq sendiri..
cuma ceritanya itu ,,....di bilang mirip,yaa sebelas dua belas lah..hehe
*cekiidott,,langsung aja yang mau baca..^_^



BAIT TERAKHIR UNTUK NINA


Seharusnya hari itu Aan pulang seperti biasanya karena tidak ada lagi extrakurikuler yang ia ikuti,namun karena siang itu hujan turun dengan derasnya, maka mau tidak mau dia harus menunggu hujan reda.dia lalu membuka buku kumpulan puisinya,membolak-balik buku puisinya,akhirnya dia sampai pada lembaran yang kosong,dia bermaksud melanjutkan puisi karangannya,namun tak satu jua inspirasi ia dapatkan.matanya berkeliling melihat sekitar bermaksud mencari objek yang akan dicurahkannya lewat puisi sambil mengetuk-ngetukkan bolpoin ke kepalanya.

"hah.....apayah...."Aan menghela nafas dan menyandarkan badannya ke kursi.
"woy..."tiba-tiba Nina mengagetkannya dari belakang
"huuh...ni enak sukanya ngagetin orang,kalau jantungan gimana??"gerutu Aan sambil mencubit lengan Nina
"iya...ya....ampun an???sakit...."rengek nina
"kok belum pulang na??"tanya Aan
"kamu tu yah,udah matanya empat tetep aja rabun...!!kan hujan An...kamu mau jadi ojek payungku nyampe rumah??"tanya Nina
"oh iya ya.."
"sakit ya?"tanya Nina
"nggak kok.."
"eh...lagi bikin puisi ya??mau lihat dong???"pinta Nina
"iya...tapi belum jadi,gak ada gambaran??"jawab Aan
"kalau begitu jadiin yang di sebelah kamu ini inspirasimu???"ledek Nina
"siapa??tong sampah??"jawab Aan
"iiiih jahat banget deh,masa tong sampah???"
"iya...iya....tapi masa inspirasinya kamu??kayaknya nggak mungkin deh???"kata Aan meledek
"ya udah..."
"jangan marah dong!!kan bercanda??"pinta Aan
"abis kamunya.."Nina menjawab dengan bersungut-sungut
"ya udah..eh...katanya kamu mau pindah ya???

Tiba-tiba raut wajah Nina yang tadinya mulai ceria kini kembali muram.Nina hanya terdiam, dan tertunduk.tak tau entah apa penyebabnya,tiba-tiba ia menitihkan air mata.

"kamu nggak apa-apa kan na??"tanya Aan khawatir
Nina pun menjawab dengan nada terbata-bata
“An udah dong jangan ngomongin itu?”pinta Nina
“memang kenapa..??”Aan balik bertanya
"An...sebenarnya aku nggak mau pindah,aku udah ngrasa nyaman banget di sini, tapi aku harus ikut papah pindah"jelas Nina
"hei....udah dong yang terpenting kita kan bukan pisah jiwa.tapi hanya raga saja,dihatiku dan juga hati yemen-temen kan selalu ada namamu...???toh juga nenek kamu kan di sini jadi kamu kan masih bisa maen ke sini,mengunjungi aku..jangan nangis lagi ya"hibur Aan sambil menghapus air mata Nina
“memang akhir selalu membuat kesedihan,tapi jangan lantas kita langsung memfonis bahwa akhir selalu menyedihkan,sekarang tinggal kita yang memaknai apa itu akhir agar menjadi indah..”tambah Aan
“makasih ya an,….”
“sama-sama cantik..”
“makasih juga buatpuisi-puisi yang selama ini kamu buat untukku??
“iya…ya udah jangan nangis lagi yah….jelek tuh…??”ledek Aan
Nina hanya tersenyum.

“Memang mau berangkat kapan??”tanya Aan
“nanti sore…sekitar jam 05.00”jawab Nina

Seiring dengan itu hujanpun agak reda,mereka memutuskan untuk pulang.sesampainya di depan gerbang sekolah,Aan bertanya.

“ingat rumus kalor nggak??”
“aduh…lupa…emang kenapa?”Nina balik bertanya
“ya udah nggak apa-apa,yang penting jangan lupa sama aku”jawab Aan
“kamu tu bisa aja….pasti…”jawab Nina sambil terus lari meninggalkan Aan karena jemputannya sudah datang.terlihat lambaian tangan Nina yang terlihat dibalik kaca dengan raut yang masih menampakkan kesedihan.Aanpun membalas dengan lambaian yang pilu dan senyum.

Sesampainya di rumah,Aan hanya terbaring di ranjangnya dan mengenangkan masa kala ia bersama Nina.kini orang yang ia kagumi akan pergi dan ia akan sangat lama bertemu dengannya lagi.namun ia berfikir,apa tak sebaiknya ia memberikan satu kenang-kenangan.meski tak seberapa,paling tidak pemberiannya bisa memberi kenangan untukknya.
“aku harus kasih kumpulan puisi ini pada Nina, agar dia tau semuanya”?Aan menggumam.

Aan bergegas untuk menuju kerumah nina,namun hujan kembali deras,tetapi Aan tak memperdulikannya.ia berlari ke depan rumah dan ia langsung naik angkutan umum.terlihat raut yang gelisah dari wajah Aan,sambil sesekali melihat jam tangannya,terlihat pukul 16.45,artinya sebentar lagi Nina akan berangkat.akhirnya setelah menempuh perjalanan 20 menit ia sampai di perempatan,sedangkan rumah Nina masih sekitar 500 meter lagi.akhirnya Aan memutuskan untuk jalan kaki.diapun menyebrangi jalan besar menuju rumah Nina tapi tiba-tiba"braak"

Sebuah sepeda motor menghantamnya,ia terpentak agak jauh,dan tersungkur.ia dikerumuni orang-orang.terlihat dia bangkit dengan memegangi perut dan lengannya yang berdarah.
“maaf de…??saya lagi ngelamun tadi….”pengendara motor menjelaskan
“iya pak..tidak apa-apa…”balas Aan
“mari saya antar ke rumah sakit…?”bapak itu memberi tawaran
“tidak usah pak…saya buru-buru….”jelas Aan

Dengan menahan rasa sakit sambil terus berjalan ke rumah Nina.
Dengan langkah terpincang-pincang Diapun sampai di rumah Nina.

“assalamualaikum….permisi…??
“waalaikumsalam….oohh….Aan,silahkan masuk”suara lembut datang dari dalam yang tak lain adalah suara nenek Nina.
“Ninanya ada nek…???”tanya Aan sambil celingukan dan gelisah
“Nina…sudah berangkat 15 menit yang lalu”jelas nenek

Mendengar perkataan nenek,Aan langsung lemas,Aan tak bisa lantas menyalahkan waktu yang berjalan begitu cepat,karena cepat atau lambat Ninapun pasti akan pergi.setelah berpamitan,Aan pulang dengan langkah gontai dengan masih ditemani rintik hujan yang makin deras.ingin rasanya berteriak dan menuduh bahwa semua tak adil baginya,namun semua tertahan,dia semua ini hanya takdir yang nantinya akan bisa berubah.

2 bulan telah berlalu,puisi yang dulu ia ingin berikan kepada Nina kini ia telah kirimkan ke salah satu radio yang ada di kotanya.karena radio itu mengadakan lomba antologi puisi yang pemenang-pemenangnya puisinya akan dibukukan dan diterbitkan.

Puisi Aan terpilih menjadi puisi terfavorit.puisinya kini telah di bukukan dan juga dijual di toko-toko.
“Ratna baca apaan sih…?”tanya Nina sambil duduk
“baca koran….!”jawab ratna singkat
“hhiiih…ditanyain serius kok…??”
“ya pagi-pagi gini enakknya baca koran kan…??”jawab Ratna
“makanya lihat dong..”tambah ratna.
“owh….puisi….bagus gak??tanya Nina
“pastinya,kan ini puisi ini pemenang lomba antologi puisi kategori terfavorit”jelas Ratna
“ooh……”balas Nina sambil melepas tasnya.namun matanya tetap tertuju pada puisi itu.

Tiba –tiba ia terkejut.
“Farhan Aditya Putra…??”
“kamu kenal…??”tanya ratna
“aku pinjem bukunya ya…?pinta Nina sambil merebut buku itu dari tangan sahabatnya.
“hiih ni anak..di tanya malah balik nanya…….ia boleh.”jawab Ratna ketus
“tapi jangan rusak ya…??”
“rebes…”

Malamnya Nina tak sibuk dengan PR-nya,atau membuka buku pelajarannya.
Melainkan dia hanya terus membaca buku puisi yang ia pinjam dari Ratna,yang tak lain adalah karya Farhan Aditya Putra teman dekatnya dulu.dengan ditemani alunan musik yang ia putar lewat radio.Nina dengan seksama membaca puisi karya Aan.

Lagu yang ia putar lewat radio telah habis,dan mulai terdengar suara penyiar yang melontarkan sapaan pada pendengarnya.

“halo…halo…selamat malam semua…masih bersama DJ selvy yang menemani kamu di sini.”
“malam ini saya tidak sendiri…saya di temani pemenang lomba antologi puisi…Farhan Aditya Putra…”DJ selvy memperkanalkan nama seseorang.

Nina seakan tak percaya,ia memperbesar volume radionya.dalam benaknya ia berfikir,”kini Aan bisa terkenal,dan paling tidak malam ini aku bisa mendengarkan suaranya sebagai pengobat rindu.
”Farhan apa kabar….?”tanya DJ selvi ramah
“baik…”jawab Aan singkat
“waduh,gimana nih perasaannya setalah puisinya menjadi puisi terfavorit dan kini mungkin sudah terkenal di kalangan luas”tanya DJ selvy
“allhamdulillah….saya bersyukur karena puisi saya bisa terpilih menjadi puisi terfavorit,tapi ini semua tidak akan terwujud tanpa sebuah inspirasi”jelas Aan
“ok deh kalu begitu….lalu menulis puisi sebenarnya hoby atau apa..?
“awalnya hanya iseng..tapi lama kelamaan menjadi hoby…dan juga saya mengikuti lomba ini agar puisi saya bisa diterbitkan,juga agar seseorang mengerti isi hatiku”jelas Aan
“waduh seseorang itu siapa sih…??lalu inspirasinya sebetulnya datang dari mana nih,sehingga bisa bikin puisi sebagus itu??”tanya DJ selvy

Nina memasang telinganya lekat-lekat,karena dia ingin tahu sebenarnya siapa yang menjadi inspirasi Aan dalam membuat puisi.
“eemmm…seseorang yang dulu sangat saya kagumi.tapi sekarang dia telah pergi”Aan menjelaskan
“pacar ya,,,,??”
“bukan,Cuma temen…”jawab Aan
“ok..waduh jadi pengen baca puisinya farhan nih…”DJ selvy mulai membuka buku puisi Aan.


TENTANGMU

Nan indah ku temui
Ingin kumiliki
Namun tak jua hasil
Alngkah pilu kini

Ambang mimpi tlah di pelupuk
Katakan,janganlah nanti
Urung janganlah peduli
Cercah harap telah ada
Inilah segalanya
Nyiur yang juga ikut tertawa
Tambahkan bahagia ku rasa
Amankan satu rasa

Kala itu
Angan-angan saja
Membohong jiwa
Untuk bahagia sekejap


Awal adalah tempat memulai segalanya,dan hidup bagaikan air yang mengalir dari tempat atas ke bawah.

“wah pantas jika puisi ini menjadi favorit….bagus banget….saya Cuma bisa buat tempe…hehehe”ledek DJ selvy
Aan hanya tersenyum

“tapi tulisan di bawah puisi ini apa maksudnya..???itu lanjutannya atau bukan?”tanya DJ selvy
“bukan itu Cuma kata kunci untuk bisa memahami isi sesungguhnya puisi itu..”jelas Aan
“ooww…..awal adalah tempat memulai segalanya da jalani hidup seperti air yang mengalir dari atas ke bawah”DJ selvy membaca kata itu sekali lagi.

Ninapun ikut membaca dan mencari tahu jawabannya.
“dasar ni anak emang misterius…”gumam Nina

Tiba-tiba DJ selvy membaca sesuatu.
NINA…”
Aan agak terkejut ternyata DJ slvy tahu kata sandi itu.

“kok tahu kak….???”tanya Aan
“iya dong….siapa dulu…tapi Nina itu siapa??”
“dia seseorang yang saya maksudkan tadi…??”
“ooow……ya udah sekarang kamu jelasin kata sandi itu sama pendengar di rumah,agar mereka yang membeli buku kamu,tahu apa misteri kata itu”

”baiklah….sebenarnya kata awal adalah tempat memulai segalanya itu,huruf awal pada puisi itu,dan hidup bagai air yang mengalir bagai air dari atas ke bawah adalah cara membaca huruf-huruf itu.”jelas Aan
“nah jadi semua bisa tau rahasia salah satu puisi Farhan ini…jadi huruf itu kalau dibaca
NINA AKU CINTA KAMU…gitu ya??”DJ selvy memastikan.
“penyair kita yang satu ini so sweet banget ya…..??”

Nina yang mendengarkannya ikut terkejut,selama ini ternyata Aan mengaguminya,hanya saja sikap Nina yang dulu sedikit tak mau tahu.

“An dulu juga aku suka ma kamu….tapi karena bodohnya aku kita tak bisa menyatu..”Nina menggumam sambil menitihkan air mata haru.
“aku harus ketemu dia akhir pekan ini…aku harus ngomong semuanya…”

Akhir pekan telah datang,sebelum berangkat ke sekolah,dia berpamitan dengan ibunya bahwa ia akan main ke rumah nenek dan menginap di sana.

Tetapi itu hanya alasan semata,sebenarnya ia akan berkunjung ke rumah Aan dan berniat untuk memberikan kejutan untuk Aan.

"bu,nina mau ke rumah nenek ya??"tanya nina
"sama siapa?"
"sendiri.....orang deket ini???"rengek nina
"deket gimana????km mau apa di sana???"tanya ibu
"pokoknya.......ya sudah bu,,Nina pamit"nina sambil terus berlari
2 jam ia tempuh perjalanan,Nina telah sampai di depan rumah Aan,dia terlihat sangat ceria.

Tetapi tiba-tiba raut wajahnya berubah kusam,karena pemandangan yang dilihat di depannya.Aan sedang asyik bercanda dan tertawa dengan wanita yang tidak ia kenal.

Terlihat Aan memberikan kalung ke gadis itu,dan Nina hanya bisa memandanginya dari jauh.
Air mata telah membasahi pipinya,sia-sia dia datang jauh-jauh hanya untuk melihat pemandangan yang menyayat hati.

“aku terlambat….”gumam Nina sembari pergi dari tempatnya berdiri.

Kini hanya sakit yang tersisa di hati Nina,dia berjalan tertunduk seakan menyatakan dia telah kalah.dia berjalan gontai tanpa arah,dan akhirnya dia sampai di suatu taman,dimana taman itu adalah tempat yang sering ia kunjungi dulu bersama Aan.

Dia terduduk lemas sambil menatap senja yang mendung.
“Semua tak adil bagiku….”teriak Nina
“seharusnya aku bilang dari dulu aklau aku juga suka dia..”

Dia membuka buku puisi karangan Aan,dia membolak-balik dengan kasar,dia melampiaskan kekesalannya pada buku itu.

“kamu jahaaaat…..”nina menggumam dan bermaksud merobek-robek buku itu.
Namun dia terhenti pada halaman terakhir,terlihat sebuah puisi.

PESANKU
Telah kau singkap bait terakhirku
Dengan lara
Dengan duka
Sedihlah
Tangislah
Ku tak menyangsikan waktu
Hanya saja nanti ini menyayat hati
Meracun melulu

Tapi fahamlah
Jika ku tak lagi sendiri
Jika ku tak lagi nanti
Namun rasa ini tlah tinggal
Bersama sebuah kenangan
Yang nanti akan bersatu
Bersama engkau yang ku tunggu


Setelah membaca puisi itu,air mata Nina semakin deras sampai membasahi buku yang ia baca.Rasanya ia ingin membunuh dirinya sendiri karena dulu ia tak peka dengan keadaan disekitarnya.namun nasi tlah menjadi bubur,manis telah pahit,dia tidak bisa memutar waktu kembali,kini hanya sesal yang abadi.

Senja telah datang,namun gelap telah lebih dulu singgah di hati Nina.
Dia berdiri dan mencoba menghapus air matanya.dia meyakinkan dirinya,bahwa satu waktu nanti jika tangan takdir mempersatukan mereka pasti kan bersama.

“Aan…aku akan menunggumu…”kata Nina sambil menghapus air matanya dan dia langsung beranjak meninggalkan taman itu..dalam hatinya dia selalu berharap bahwa nanti dia akan bertemu pujaan hatinya dengan keadaan lain,dengan bahagia,dengan cinta,dan dengan sayang. Yang tentunya adalah pangeran pujaannya,Aan.